PAWAI OGOH-OGOH TAHUN BARU SAKA 1934

Pawai Ogoh-ogoh
Pawai ogoh-ogoh merupakan rangkaian acara dari perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1934, pawai ini digelar siang tadi (22/03) di Mataram. Pawai ogoh-ogoh sendiri mengambarkan datangnya berbagai Bhuta kala dari segala penjuru arah mata angin ke tempat pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga guna mendapatkan persembahan. Setelah Bhuta kala mendapatkan persembahan mereka dikembalikan ke posisinya masing-masing untuk kemudian di lebur dengan menggunakan kekuatan Api. Dengan demikian di harapkan para Bhuta Kala tersebut tidak lagi menggangu kehidupan manusia. Bhuta kala sendiri merupakan visualisasi dari keangkara murkaan yang lahir dari hawa nafsu negatif manusia.

Setelah diarak keliling, mahluk simbolis yang menyeramkan ini kemudian akan dibakar dan dimusnahkan sebagai simbol dari tekad dan komitmen umat Hindu untuk memberantas berbagai bentuk kejahatan. Musuh utama yang sulit ditaklukkan bersumber dari hawa nafsu, karenanya perang melawan kejahatan hawa nafsu akan melahirkan kemengan Dharma.

Menurut Ketua Dewan ogoh-ogoh Mataram, I Nyoman Artha Kusuma Arsana, peserta pawai ogoh-ogoh tahun ini tidak sebanyak tahun kemarin. Tahun ini hanya diikuti oleh 130 ogoh-ogoh sedangkan tahun kemarin ada 151 ogoh-ogoh yang diarak dalam pawai.

Rute pawai ogoh-ogoh ini masih sama dengan rute pawai ogoh-ogoh tahun lalu. Arak-arakan dimulai dari depan kantor Lurah Cakra Barat hingga berakhir diperempatan Cakra. Pawai ogoh-ogoh dilepas oleh Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh. 2 Jalan protokol di Kota Mataram yaitu Jalan Langko dan Jalan Pejanggik telah ditutup sejak Kamis pagi untuk arak-arakan ini. Untuk pengamanan acara ini, Polres Mataram menerjunkan sekitar 400 personil Polisi.

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

BERLANGGANAN ARTIKEL

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

TWITTER

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...