LIGA MESIR RUSUH DAN MENEWASKAN 73 ORANG SUPORTER

"Kejadian ini adalah hari kelam untuk sepakbola. Tragedi semacam ini tak pernah terbayangkan dan seharusnya tidak terjadi." Sepp Blatter

Kerusuhan Sepakbola Mesir
Dunia sepakbola kembali berduka, pertandingan Al-Masry vs Al-Ahly yang dimenangkan oleh tuan rumah (Al-Masry) dengan skor 3-1 berakhir dengan kerusuhan dan mengakibatkan 73 orang meninggal dunia. Di duga kerusuhan terjadi akibat ulah pendukung Al-Ahly yang membentangkan spanduk yang isinya menghina pendukung tuan rumah. Kedua tim dikenal memiliki sejarah permusuhan yang kental. Kerusuhan antara kedua suporter sering pecah dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak separah saat ini.


Usai pertandingan, ribuan suporter tuan rumah menyerang suporter dan pemain Al-Ahly. Sejumlah kecil pasukan keamanan berusaha mencegah amukan penonton namun mereka tak kuasa membendung massa yang membludak. Aparat keamanan menyatakan korban tewas kebanyakan akibat gegar otak, luka tusukan dan terinjak-injak.


"Ini bukan sepakbola. Ini perang, orang tewas di depan mata kami," kata pemain Al-Ahly Mohamed Abo Treika.


"Saya pikir kerusuhan ini bukan karena sepakbola. Para perusuh itu bukan fans sepakbola," kata mantan pemain Al-Ahly Hani Seddik kepada BBC.


“Saya sangat terkejut dan sedih atas kejadian ini, dimana banyak sekali suporter tewas dan terluka pada pertandingan di Port Said, Mesir. Duka mendalam saya untuk keluarga para suporter yang menjadi korban jiwa,” tutur Blatter seperti dikutip dari situs resmi FIFA.


"Ini hari kelam bagi sepakbola. Situasi bencana seperti ini sungguh tak terbayangkan dan semestinya tak terjadi," imbuh orang nomor satu di FIFA sejak 1998 ini.


Presiden Asosiasi Sepak Bola (FA) Mesir, Samir Zaher, sudah mengumumkan bahwa kompetisi sementara ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.


Sementara itu, konfederasi sepakbola Afrika (CAF) juga turut menyampaikan duka cita terkait insiden berdarah itu.


"Sepakbola Afrika tengah berkabung," ujar presiden CAF, Issa Hayatou.
Mengheningkan cipta juga akan dilakukan sesaat sebelum kick-off laga perempat final Piala Afrika 2012, pada akhir pekan nanti. 


Kejadian diatas telah menambah daftar kerusuhan dunia sepakbola sebelumnya. Berikut daftar kerusuhan yang pernah terjadi dalam dunia sepak bola :
  • Mei 1964 : 318 orang tewas akibat kerusuhan dalam pertandingan Peru-Argentina di Lima
  • Juni 1968 : Lebih dari 70 orang tewas terinjak-injak usai pertandingan antara River Plate-Boca Juniors di Buenos Aires
  • Januari 1971 : 66 orang tewas dalam bentrok antar pendukung usai derbi Rangers-Celtic di Glasgow, Skotlandia
  • Februari 1974: 49 orang tewas dalam kerusuhan sepakbola di Kairo
  • Oktober 1982 : lebih dari 300 tewas terinjak-injak di lorong sempit dan dingin usai pertandingan Spartak-Haarlem di Moskow
  • Mei 1985 : 56 orang tewas akibat kebakaran dalam pertandingan Bradford City-Lincoln City di Bradford, Inggris.
  • Mei 1985 : 39 orang tewas saat pembatas penonton ambruk dalam pertandingan Liverpool-Juventus di Final Champions Cup Eropa di Stadion Heysel, Brussels
  • Maret 1988 : 93 orang tewas terinjak-injak saat menghindari badai salju di Stadion Nasional Nepal di Kathmandu.
  • April 1989 : 96 tewas dalam laga Liverpool-Nottingham Forest di Sheffield
  • Januari 1991: Sedikitnya 40 orang tewas dalam kerusuhan usai pertandingan persahabatan di Orkney, Afrika Selatan.
  • Oktober 1996 : 80 orang tewas terinjak-injak jelang laga penyisihan Piala Dunia antara Guatemala-Kosta Rika di Guatemala City
  • April 2001 : Lebih dari 40 orang tewas di Stadion Ellis Park yang terlalu penuh di Johannesburg, Afrika Selatan

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

BERLANGGANAN ARTIKEL

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

TWITTER

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...